Selasa, 02 Juli 2013

BERKENALAN DENGAN TEKNIK VERTIKULTUR

Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja denganbercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yangdigunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batangtanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman(http://graceporun.blogspot.com., 2008)
Definisi
Teknik Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota maupun di desa  yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman.
Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture) artinya sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.
Banyak sedikitnya tanaman yang akan kita budidayakan bergantung pada model wadah yang kita gunakan.
Alasan Penerapan Vertikultur
Beberapa alasan penerapan vertikultur, yaitu :Memanfaatkan lahan sempit yang tidak produktif menjadi lahan sempit yang produktif dengan aplikasi vertikultur,menghemat pengeluaran dengan cara memiliki tanaman sayuran sendiri, menambah nilai estetika lahan pekarangan (http://graceporun.blogspot.com., 2008)

Alasan dilakukannya sistem pertanian vertikultur:
1.      Efisiensi dalam penggunaan lahan
2.      Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida
3.      Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu.
4.      Mudah dalam hal monitoring/ pemeliharaan tanaman.
Beberapa rancangan wadah media yang umum digunakan adalah :
*     Kolom wadah media disusun secara vertical. Setiap wadah disusun dalam posisi tegak/berdiri dan diberi lubang pada permukaannya sebagai tempat terbuka atau sebagai lubang tanam.
*     Kolom wadah media disusun secara horizontal. Setiap wadah dibuat dalam bentuk kolom secara mendatar (pot, polybag, kresek) yang kemudian disusun dalam rak-rak kea rah vertikal
*     Wadah media gantung. Wadah media disusun saling berhubungan lalu digantung, sehingga menyerupai pot-pot gantung.

Jenis dan Tanaman Yang Sesuai Vertikultur
Pemberian pupuk dilakukan sesuai dengan jenis dan kondisi tanamannya. Intinya, monitoring tanaman diperlukan untuk mencegah kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit tanaman. Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk organik misalnya pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk bokashi yang menggunakan teknologi mikroorganisme 4 (EM4) atau simbal. Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang, dan lain-lain) dengan teknologi EM yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokasi  dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk. Pupuk Bokashi sangat benguna sebagai sumber pupuk organik yang siap pakai dalam waktu singkat. Bahan-bahannya juga mudah didapat dan sekaligus baik untuk kebersihan lingkungan karena memanfaatkan limbah pertanian atau limbah rumah tangga, seperti jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam, dan serbuk gergaji(http://www.lintasberita.com., 2010). Pada daerah pedesaan, biasanya sampah atau kotoran hewan dimasukkan kesebuah lubang. Kalau lubangnya sudah penuh, sampah dibakar dan sebagai pupuk. Dengan catatan, pupuk buatan kotoran hewan yang akan digunakan hendaknya sudah tidak berbau busuk (http://yuan.blog.uns.ac.id., 2010). Selain menggunakan pupuk organik dapat juga menggunakan pupuk anorganik yang sesuai dengan Standard hara yang dikandung oleh pupuk, seperti pupuk NPK, KCl, TSP dan pupuk-pupuk lainnya (Lakitan, 1995)

Kelebihan dan kelemahan tehnik vertikulture
Kelebihan sistem pertanian vertikultur:
1.      Efisiensi dalam penggunaan lahan
2.      Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida
3.      Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu
4.      Mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman.

Kelemahan tehnik vertikulture:
1.      Investasi awal cukup tinggi
2.      Sistem penyiraman harus kontinyu serta memerlukan beberapa peralatan tambahan, misalnya tangga sebagai alat bantu penyiraman, dll.